Penjualan Container Bekas Melambat

by Zonacon

container bekasPenjualan Container Bekas Melambat. Bisnis penjualan container bekas sangat terasa akibat pandemi dan Perang Ukrain-Rusia. Pandemi Covid yang berkepanjangan membuat bisnis berbagai sektor lesu. Tidak hanya di dalam negeri tapi juga hampir di seluruh dunia.

Banyak negara yang sudah mengalami resesi. Srilangka termasuk negara yang hampir bangkrut. Sementara di belahan dunia lain bisnis dan perekonomian juga parah. Yang mengakibatkan bisnis export import mengalami penurunan yang amat tajam.

Yang berimbas pada supply container bekas juga. Jadi jika bisnis export import sepi maka jumlah container bekas juga sedikit. Yang mengakibatkan harga container bekas ukuran 20 feet dan 40 feet tinggi.

Pandemi Covid 19 Yang Belum Selesai

Virus Covid 19 yang masih terus berlanjut mengakibatkan banyak sektor bisnis berhenti atau minimal berkurang banyak. Penyebaran Virus Covid 19 antar manusia yang sangat cepat. Mengharuskan di larang berkumpul dan berinteraksi dengan banyak orang.

Akibatnya, banyak bisnis yang mengharuskan karyawan mereka agar bekerja dari rumah. Perusahaan manufaktur tentu saja sangat fatal. Mereka harusnya bekerja di lapangan tetapi dalam hal ini mereka tidak bisa atau di larang.

Dari berbagai sektor bisnis tentu saja ini semuanya berkaitan. Sejak di temukannya virus covid 19 pada tahun 2019 di China sampai sekarang sudah sekarang berarti sudah 3 tahun. Efek pandemi ini sudah di rasakan semua sektor bisnis. Termasuk penjulan container bekas.

Biasanya ribuan container untuk export import datang dan pergi dari Indonesia. Tapi saat ini sangat berkurang drastis.

Container dan Bisnis Trucking

Jumlah container yang masuk ke Indonesia yang mengalami penurunan sangat berpengaruh terhadap bisnis Jasa Trucking. Kalau container export import sedikit otomatis order jasa truking juga sepi. Ratusan pemilik truking saat ini kesulitan membayar cicilan kredit mereka ke leasing maupun ke Bank.

Sementara tingkat inflasi juga naik, kebutuhan masyarakat terus bertumbuh tapi lowongan pekerjaan menurun. Negara kita saat ini sudah memasuki pola industrialisasi. Ketidakmampuan pemerintah mendidik masyarakat dan penyediaan modal untuk bertani sangat rendah. Dalam ini kebanyakan masyarakat terutama usia produktif lebih tertarik menjadi buruh.

Bisnis jasa truking atau distribusi barang mengalami penurunan yang sangat tajam. Sepertinya hanya distribusi sembako yang tidak mengalami penurunan. Hal ini dapat di maklumi, jika distribusi sembako terganggu bisa fatal.

Akibat perang Ukraina-Rusia terhadap Bisnis Container Bekas

Negara-negara eropa yang berdekatan dengan Ukraina dan Rusia adalah negara yang paling merasakan perang ini. Biasanya bahan bakar dan gas bumi di supply Rusia ke banyak negara Eropa. Karena kebijakan politik maka supply bahan bakar tersebut di hentikan.

Hal ini sangat fatal, bisnis export import akibat perang banyak mengalami penurunan. Jaringan bisnis Rusia hampir ke seluruh Dunia. Bisnis mereka biasanya gas, bahan bakar dan makanan. Jadi bisa di simpulkan bisnis mereka sangat vital.

Sudah hampir 5 bulan perang Ukraina-Rusia berlangsung. Belum ada tanda-tanda bahwa perang ini akan selesai. Salah satu efek yang kami rasakan adalah supply container dari Rusia. Dalam hal ini bisnis export import. Dari Ukraina banyak gandum yang di Import untuk bahan baku mie dan roti.

Dalam release Bank Dunia akan ada 20an Negara yang akan mengalami resesi akibat pandemi dan Perang Ukraina-Rusia. Walau negara-negra ASEAN tidak mengalami resesi tapi efeknya luar biasa. Daya beli masyarakt menurun.

Saat ini harga container bekas mengalami kenaikan yang drastis. Semuanya di picu karena supply yang sangat sedikit. Container dapat di gunakan sebagai gudang sementara, kantor dan cafe. Container dapat dimodifikasi agar cocok dengan kebutuhan. Seperti container office yang di gunakan dalam proyek pembangunan pabrik dan berbagai proyek lainnya. Container office sangat cocok sebagai kantor dan tempat tidur karyawan pada malam hari.